Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
1. Definisi modal kerja dan
pentingya modal kerja yang cukup
a) Pengertian Modal Kerja
Þ Menurut Weston dan Brigham
(1981, p.266) Modal Kerja adalah :
“Working Capital is a firm’s investments in short – term assets – cash, short-term securities, account receivable, and inventories. Gross Working Capital is the firm’s total current assets. Net working capital is current Assets minus current liabilities. Working Capital Management, which encompases all aspects of the administration of both current assets and current Liabilities”.
Yang kurang lebih memiliki arti: Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti kas,sekuritas (surat – surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Jadi modal kerja ini disebut modal kerja bruto( gross working capital ). Sedang modal kerja bersih ( net working capital ) adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Manajemen modal kerja didefinisikan secara luas mencakup semua aspek pengelolaan baik aktiva lancar maupun huntang lancar.
“Working Capital is a firm’s investments in short – term assets – cash, short-term securities, account receivable, and inventories. Gross Working Capital is the firm’s total current assets. Net working capital is current Assets minus current liabilities. Working Capital Management, which encompases all aspects of the administration of both current assets and current Liabilities”.
Yang kurang lebih memiliki arti: Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti kas,sekuritas (surat – surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Jadi modal kerja ini disebut modal kerja bruto( gross working capital ). Sedang modal kerja bersih ( net working capital ) adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Manajemen modal kerja didefinisikan secara luas mencakup semua aspek pengelolaan baik aktiva lancar maupun huntang lancar.
Þ Menurut Wasis (1991, p.63)
Modal kerja adalah Modal Kerja adalah
dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat berupa kas,
piutang, surat – surat berharga, persediaan dan lain-lain. Modal kerja bruto
adalah keseluruhan dari aktiva / harta lancar yang terdapat dalam sisi debet
neraca. Modal kerja neto adalah keseluruhan harta lancar dikurangi utang
lancar. Dengan perkataan lain modal kerja neto adalah selisih antara aktiva
lancar dikurangi dengan hutang lancar.
Þ Modal kerja menurut Droms
(1991:131) adalah The term working
capital generally refers to a firm’s investment in current asset over current
liabilities. Net working capital refers to the excess of current assets over
current liabilities and can be thought of as the circulating capital of a
business firm. Effective control of this circulating capital is one of the most
important Junctions of financial management.
Terdapat beberapa
definisi modal kerja yang lazim dipergunakan, yaitu:
a. Modal
kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang lancar. Kelebihan ini
disebut modal kerja bersih (berikutNet Working Capital). Kelebihan ini
merupakan jumlah aktiva lancer yang berasal dari utang jangka panjang dan modal
sendiri. Definisi bersifat kualitatif karena menunjukkan kemungkinan
tersediannya aktiva lancer yang lebih besar daripada utang jangka pendek dan
menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin
kelangsungan usaha dimasa mendatang.
b.
Modal kerja adalah jumlah aktiva lancer. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto
(gross working Capital). Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukkan
jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka pendek. Waktu
tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dan
unsur-unsur aktiva lancer misalnya kas, surat-surat berharga, piutang , dan
persediaan.
c. Modal
kerja adalah jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi yang
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (Current income) yang
sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut. Definisi ini
berdasarkan konsep fungsional yaitu fungsi dana tersebut dalam menghasilkan
pendapatan.
b) Pentingnya Moda Kerja yang
cukup.
Modal kerja harus
cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran atau operasi
perusahaan sehari-ahri, karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan
bagi perusahaan. Adapun kegunaan Modal kerja adalah ( S. Munawir, 1992 :116)
a.
Melindungi perusahaan dari krisis Modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva
lancar.
b.
Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban tepat waktu.
c.
Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani
para konsumennya.
d.
Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntnungkan kepada para pelanggannya.
e.
Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk mempeorleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan
Modal kerja
sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk
beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya
dapat menutup kerugian dan mengatasi keadaan krisis atau darurat tanpa
membahayakan keadaan keuangan perusahaan.
Manfaat lain dari
tersedianya modal kerja yang cukup adalah sebagai berikut:
a. Melindungi
perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, seperti
adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena
harganya merosot.
b. Memungkinkan
perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
c. Memungkinkan
perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat mendapatkan
keuntungan berupa potongan harga.
d. Menjamin
perusahaan memiliki credit
standing dan dapat mengatasi peristiwa
yang tidak dapat diduga seperti kebakaran, pencurian, dan sebagainya.
e. Memungkinkan
untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna melayani permintaan
konsumennya.
f. Memungkinkan
perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan.
g. Memungkinkan
perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan
dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan suplai yang dibutuhkan.
h. Memungkinkan
perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.
c) Jenis-jenis Modal Kerja
Jenis-jenis modal
kerja menurut W.B. Taylor dalam Bambang Riyanto (1994 :60) digolongkan dalam :
a)
Modal Kerja Permanen (Permanent Warking Capital).
Yaitu modal kerja
yang harus tetap ada pada perusahaan untuk menjalankan fungsinya.
Modal kerja
permanen dapat dibedakan dalam :
1)
Modal Kerja primer (Primary Working Capital)
Yaitu jumlah modal
kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas
usahanya.
2)
Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Yaitu modal kerja
yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
b)
Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini
dibedakan antara :
1)
Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Yaitu modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
2)
Modal kerja Siklis (Cyclical Working Capital)
Yaitu Modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi kunjungtur.
3)
Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)
Yaitu Modal kerja
yang berubah-ubah karena adanya darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah modal kerja
Menurut Hampton
(1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor :
o
Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
o
Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
o
Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
o
Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Penentuan Kebutuhan Modal Kerja
Besar kecilnya
modal kerja yang dibutuhkan dipengaruhi oleh dua factor :
1)
Periode perputaran/terikatnya Modal kerja
2)
Pengeluaran kas setiap harinya. Periode perputaran modal kerja adalah merupakan
keseluruhan atau jumlah periode-periode yang meliputi jangka waktu kredit beli,
lama penyimpanan bahan, lamanya proses produksi, lama penyimpanan barang, dan
jangka waktu penerimaan piutang.
3. Penyusunan laporan sumber
dan penggunaan modal kerja dan analisisnya
Analisis rasio
yang meliputi :
o
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya
yang segera dipenuhi. Perusahaan dikatakan likuid apabila perusahaan tersebut
mempunyai kemampuan untuk memenuhi semua kewajibannya. Dan perusahaan dikatakan
tidak likuid apabila perusahaan tersebut tidak mampu membayar hutang jangka
panjang ataupun jangka pendek.
a.
Current Ratio
Current ratio
adalah ukuran kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang yang harus
segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Jika current ratio kurang dari 200% maka
perusahaan dikatakan kurang likuid.
b.
Quick Ratio
Quick ratio adalah
menunjukkan angka perbandingan antara aktiva lancar persediaan dengan Hutang
lancar. Tolok ukur untuk Quick ratio adalah 100%
o
Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya baik hutang
jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
a.
Equity To Total Debt Ratio
Rasio ini dihitung
dengan membandingkan antara modal sendiri dengan total hutang. Hasilnya
dinyatakan dengan prosentase.
b.
Total Assets To Debt Ratio
Rasio ini
menghitung berapa bagian dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan hutang
atau seberapa bagian dari aktiva yang dibelanjai dengan hutang.
o
Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas
merupakan alat untuk mengukur laba yang diperoleh dari modal yang digunakan
untuk operasi perusahaan atau mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan.
c.
Rentabilitas Ekonomis
Adalah
perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang
dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam prosentase.
d.
Profit Margin
Yaitu perbandingan
antara net operating income dengan net sale. Profit Margin dimaksudkan untuk
mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba
usaha
e.
Assets Turn Over
Yaitu kecepatan
berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Assets turn over
dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada
kecepatan perputaran operating assets dalam satu periode tertentu.
f.
Rentabilitas Modal Sendiri
Adalah
perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di
satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain
pihak.
o
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas
adalah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektifitas
perusahaan dalam mengalokasikan sumber dananya.
g.
Total Assets Turn Over
Merupakan alat
untuk mengukur kemampuan modal yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar
dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang di investasikan untuk
menghasilkan revenue.
h.
Perputaran Piutang
Perputaran piutang
adalah analisis untuk mengetahui berapa kali piutang berputar dalam suatu
periode tertentu melalui penjualan kredit.
i.
Perputaran Persediaan
Merupakan
kemampuan dana yang tertanam dalam perputaran persediaan berputar dalam satu
periode tertentu atau likuiditas inventory dan kecenderungan untuk over stock.
Rasio ini juga menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti
dalam satu tahun. Makin besar tingkat inventory turn overnya maka semakin
singkat barang tersimpan digudang.
0 Comments